Rizal Ramli: Ada Motif Penjualan Senjata Dari Deklarasi Al Quds Ibukota Israel “Trump”

Eramuslim – Mantan Menko Maritim Rizal Ramli menyebut Presiden AS Donald memiliki agenda tersembunyi dengan mengakui Al Quds sebagai ibukota Zionis Israel. Analisa ini disampaikannya ketika menghadiri aksi bela Palestina di Monas, Jakarta Pusat, Minggu (17/12).

Ditemui usai aksi, Rizal mengatakan bahwa bangsa Indonesia harus ikut memperjuangkan kemerdekaan Palestina.

“Kita harus berjuang bersama-sama untuk merebut, membantu kemerdekaan Palestina. Karena Indonesia utang budi sama Palestina, negara satu-satunya yang mengakui pertama kali kemerdekaan Indonesia adalah Mufi’ Palestina,” tegas Rizal kepada wartawan di Monas.

Rizal menekankan, persoalan Palestina bukan hanya masalah agama, tapi sudah menyangkut kemerdekaan dan kemanusiaan suatu bangsa. Karenanya sesuai amanat pembukaan UUD 1945, Indonesia harus ikut memperjuangkan perdamaian dunia.

“Itulah mengapa kita dihormati negara di Asia di Afrika. Karena Indonesia ujung tombak kemedekaan negara-negara di dunia,” tegasnya.

Dalam analisanya, Rizal yang juga ekonom senior menilai Presiden Amerika Serikat Donald Trump sengaja ingin membuat konflik baru di Timur Tengah. Dengan adanya konflik maka negara-negara tersebut akan membeli senjata kepada Amerika.

“Qatar beli senjata 12 miliar dolar AS sama Amerika. Saudi Arabia 80 miliar AS sama Amerika. Jadi kalau ada konflik lagi  di Timur Tengah, AS bisa jual senjata lagi bisa ratusan miliar dan harga minyak bumi bisa naik,” ucapnya.

Halaman selanjutnya →

Halaman 1 2

loading...

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.