Blokade Akses Makanan, Junta Militer dan Ekstrimis Budha Kurung Muslim Rohingya di Dalam Desa

Eramuslim – Junta militer dan ekstrimis Budha dilaporkan menggunakan cara baru mengintimidasi Muslim Rohingya di Myanmar. Selain terus melakukan penghancuran desa-desa, kini warga Muslim diblokade di dalam desa-desa mereka dan dilarang melakukan aktivitas di luar ruangan.

Saat ini Muslim Rohingya dikurung di desa-desa mereka dan dicegah untuk mengakses makanan seperti bertani, memancing, berdagang ataupun bekerja, laporan kelompok HAM seperti dilansir Daily Sabah pada Kamis (8/2).

Larangan ini diberlakukan junta militer Myanmar disertai penjarahan ternak, penghancuran pasar, perampasan harta benda, penculikan wanita dan anak-anak perempuan, tulis Amnesti Internasional dalam laporan singkatnya.

“Pasukan keamanan Myanmar sedang membangun pola pelecehan yang mengakar untuk secara diam-diam mengusir sebanyak mungkin dari warga Rohingya yang tersisa,” ujar Matthew Wells, penasihat krisis senior di Amnesti Internasional, dalam sebuah pernyataan pers seperti dilansir DPA.

Matthew melanjutkan, “Tanpa tindakan internasional yang lebih efektif, kampanye pembersihan etnis ini akan melanjutkan perjalanannya yang berbahaya.”

Dari hasil wawancara dengan pengungsi yang baru tiba di Bangladesh, junta militer diketahui sengaja memblokade akses makanan yang disertai penjarahan, dan penculikan dalam kurun waktu 2 bulan terakhir.

Puluhan pengungsi Rohingya yang baru tiba dan diwawancarai oleh Associated Press mengakui adanya blokade akses makanan kepada warga yang diberlakukan junta militer Myanmar kepada mereka.

Tercatat sejak tahun 1982, junta militer dan pemerintah menolak mengakui warga Rohingya sebagai warga negara Myanmar. (Ar/Ram)

loading...

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.